Alasan China Memblokir Google dan Facebook

mark zuckerberg crying

Source : Youtube Channel TechAltar

China, sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia, dikenal dengan kebijakan internet yang sangat ketat. Salah satu langkah paling mencolok yang diambil oleh pemerintah China adalah memblokir akses ke Google dan Facebook, dua raksasa teknologi global. Lalu, apa alasan di balik keputusan tersebut? Mari kita bahas beberapa faktor utama yang mempengaruhi kebijakan ini.

1. Keamanan dan Pengawasan Data

Salah satu alasan terbesar mengapa China memblokir Google dan Facebook adalah keamanan data. Pemerintah China sangat berhati-hati dalam mengontrol data pengguna yang ada di dalam negaranya. Google dan Facebook, sebagai perusahaan asing, tidak bisa diawasi dengan ketat oleh pemerintah China, terutama dalam hal pengumpulan dan penyimpanan data pribadi.

  • Google, misalnya, mengelola server yang berada di luar China dan sering kali menggunakan teknologi enkripsi yang sulit untuk dipantau.
  • Facebook memiliki kebijakan privasi yang lebih bebas, yang bertentangan dengan ketatnya regulasi di China terkait data dan privasi.

Pemerintah China lebih memilih untuk mendukung layanan digital domestik yang dapat lebih mudah dipantau, seperti Baidu untuk pencarian dan WeChat untuk komunikasi dan transaksi, karena lebih sesuai dengan peraturan pengawasan yang diterapkan.

2. Pengendalian Informasi dan Censorship

China dikenal dengan kebijakan sensor yang ketat terhadap informasi yang beredar di internet. Google dan Facebook memungkinkan kebebasan berekspresi yang lebih besar, yang bisa mengarah pada penyebaran informasi yang tidak diinginkan oleh pemerintah China. Hal ini termasuk berita politik, opini, atau konten yang dianggap dapat mengganggu kestabilan politik.

  • Google pernah mencoba untuk memasuki pasar China dengan versi yang disesuaikan, namun harus keluar setelah menghadapi tekanan karena kegagalan untuk mematuhi kebijakan sensor yang ketat.
  • Facebook, di sisi lain, tidak bisa memfilter konten dengan cara yang dianggap cukup efektif oleh otoritas China, sehingga platform ini menjadi terlalu bebas untuk dijaga kontrolnya.

Sebagai gantinya, pemerintah China lebih memilih untuk mendukung platform lokal yang dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebijakan sensor mereka, seperti WeChat, Sina Weibo, dan Douyin.

3. Perlindungan Industri Digital Lokal

China memblokir Google dan Facebook juga untuk melindungi industri digital lokal mereka. Perusahaan-perusahaan teknologi domestik, seperti Baidu (mesin pencari), Alibaba (e-commerce), dan Tencent (pemilik WeChat), menjadi lebih dominan tanpa adanya persaingan langsung dari Google atau Facebook. Ini membantu perusahaan-perusahaan lokal untuk berkembang dan menguasai pasar domestik tanpa gangguan dari raksasa teknologi asing.

Selain itu, China ingin mendorong inovasi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Dengan memblokir layanan seperti Google dan Facebook, mereka memberi peluang bagi perusahaan lokal untuk berkembang lebih pesat.

4. Kepentingan Politik dan Nasionalisme Digital

Ada juga faktor politik yang mempengaruhi keputusan China untuk memblokir Google dan Facebook. Kedua platform tersebut seringkali terlibat dalam isu-isu internasional yang sensitif bagi pemerintah China, seperti hak asasi manusia, isu Tibet, Xinjiang, dan Taiwan. China sangat berhati-hati terhadap segala bentuk pengaruh eksternal yang dapat mengancam kestabilan politik dan sosial dalam negeri.

  • Google dan Facebook terlibat dalam gerakan global yang mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah China, terutama terkait dengan sensor internet dan kebebasan berbicara.
  • Sebagai negara yang sangat mengutamakan kedaulatan politik, China memilih untuk memblokir platform-platform yang dianggap memiliki potensi untuk mengganggu kestabilan domestik.

5. Alternatif Lokal yang Lebih Terintegrasi

China juga lebih memilih untuk mengembangkan dan mendukung platform digital lokal yang lebih terintegrasi dengan kebutuhan sosial dan budaya mereka. Platform seperti WeChat, Weibo, dan Baidu telah dirancang dengan lebih memperhatikan regulasi negara dan lebih mampu mengakomodasi keinginan pemerintah dalam hal kontrol informasi dan pengawasan data.

Dengan adanya alternatif lokal yang memenuhi kebutuhan masyarakat China dalam hal komunikasi, hiburan, e-commerce, dan transaksi digital, ketergantungan pada platform asing seperti Google dan Facebook pun semakin berkurang.

Pemblokiran Google dan Facebook di China bukan hanya soal teknologi, tetapi juga melibatkan faktor-faktor yang lebih besar, seperti keamanan data, pengawasan informasi, perlindungan industri lokal, dan kepentingan politik. Pemerintah China memilih untuk mendorong pengembangan ekosistem digital domestik yang lebih terkontrol dan sesuai dengan regulasi yang mereka terapkan.

Namun, bagi kita yang tertarik untuk lebih memahami kebijakan teknologi dan dunia digital China, belajar Mandarin bisa menjadi langkah penting. Dengan menguasai bahasa Mandarin, kamu bisa lebih mudah memahami berbagai platform digital China dan bahkan memiliki peluang karier di industri teknologi dan fintech.

Kenapa Harus Belajar Mandarin?

Menguasai bahasa Mandarin akan sangat membantu kamu untuk memanfaatkan peluang yang ada di dunia digital China, baik untuk berbisnis, berinteraksi dengan orang-orang di China, atau bahkan untuk mendalami kebijakan internet dan teknologi mereka.

📚 Ingin belajar Mandarin dengan mudah dan fleksibel?
Di Panda Education, kamu bisa mulai belajar dari Rp 49 ribu dengan metode yang interaktif dan pengajar profesional!

📲 Hubungi Shella di 0895 3410 09972 untuk info lebih lanjut.
🚀 Jangan lewatkan kesempatan ini! Mulai belajar Mandarin sekarang dan masuki dunia digital China dengan percaya diri! 🐼✨