Bahasa Mandarin, meskipun merupakan bahasa yang digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia, memiliki variasi di berbagai negara, termasuk China, Taiwan, dan Singapura. Meskipun mereka semua menggunakan karakter Tionghoa yang sama, ada perbedaan yang signifikan dalam pengucapan, kosakata, dan tata bahasa. Berikut adalah beberapa perbedaan utama yang perlu kamu ketahui:
1. Pengucapan (Pronunciation)
Dialek Mandarin Standard (Putonghua di China, Guoyu di Taiwan, dan Huayu di Singapura).
- China (Putonghua):
- Di China, pengucapan Mandarin mengikuti standar Putonghua, yang merupakan bentuk Mandarin baku yang diresmikan oleh pemerintah China. Pengucapan ini lebih cenderung ke aksen utara, terutama dari daerah Beijing.
- Dalam dialek Beijing, aksen “r” sering kali lebih menonjol, dan ini merupakan salah satu ciri khas yang membedakannya dari dialek-dialek Mandarin lainnya. Sebagai contoh:
- 人 (rén): Biasanya dalam bahasa Mandarin standar, “人” dibaca sebagai “rén” dengan suara “r” yang lebih lembut. Namun, di Beijing, pengucapannya bisa terdengar lebih kuat, seolah-olah ada sedikit getaran atau penekanan pada bunyi “r”.
- 一点儿 (yì diǎnr): Dalam bahasa standar, “一点” (yì diǎn) berarti “sedikit”. Di Beijing, orang sering menambahkan bunyi “r” di akhir kata, jadi terdengar seperti “yì diǎnr”. Ini membuat pengucapan lebih khas dan memberi nuansa lokal.
- 玩儿 (wánr): “玩” (wán) yang berarti “bermain” diucapkan dengan tambahan “r” di Beijing, sehingga terdengar seperti “wánr”. Ini adalah kebiasaan umum dalam dialek Beijing yang mempengaruhi banyak kata yang berakhiran “-儿” (ér), yang sering muncul dalam percakapan sehari-hari.
- Taiwan (Guoyu):
- Di Taiwan, Guoyu adalah bentuk Mandarin yang digunakan di sekolah-sekolah dan dalam media. Pengucapan di Taiwan sedikit lebih lembut dibandingkan dengan Putonghua dan lebih dekat dengan pengucapan aksen selatan.
- Dalam bahasa Taiwan, pengucapan “r” pada kata seperti “人” (rén) lebih lembut dan terdengar lebih seperti “jren” daripada pengucapan Beijing yang tegas.
- Singapura (Huayu):
- Di Singapura, pengucapan Huayu sangat dipengaruhi oleh aksen lokal. Meskipun mengikuti standar Putonghua, pengucapan dalam Huayu cenderung lebih dipengaruhi oleh bahasa Melayu dan bahasa lokal Singapura.
Pengucapan kata-kata seperti “水” (shuǐ) bisa terdengar sedikit lebih cepat atau dipengaruhi oleh dialek lokal.Pengucapan bahasa Mandarin di tiga negara ini dapat berbeda, meskipun semuanya menggunakan
2. Kosakata (Vocabulary)
Perbedaan dalam kosakata adalah hal yang sangat mencolok antara Mandarin di China, Taiwan, dan Singapura. Meskipun secara umum makna kata-kata sama, ada banyak kata yang berbeda di ketiga negara.
- China:
- Di China, kosakata mengikuti standar Mandarin modern yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, serta dalam media dan pendidikan. Kata-kata baru yang diadopsi dari bahasa asing lebih sering dipakai di sini.
- Contoh: 手机 (shǒujī) untuk “telepon genggam”.
- Taiwan:
- Taiwan cenderung lebih konservatif dalam menggunakan kosakata Mandarin dan seringkali mempertahankan penggunaan kata-kata tradisional atau yang lebih klasik. Mereka lebih sering menggunakan bentuk karakter tradisional.
- Contoh: 手機 (shǒujī) juga digunakan di Taiwan, tetapi kata-kata lain, seperti 自動販賣機 (zìdòng fànmài jī) untuk “mesin penjual otomatis”, mungkin berbeda dalam penggunaan di China.
- Singapura:
- Di Singapura, pengaruh bahasa Melayu dan bahasa Inggris sangat kuat dalam kosakata sehari-hari. Beberapa kata dalam Mandarin Singapura mengandung pengaruh ini.
- Contoh: 电话 (diànhuà) untuk “telepon”, tetapi dalam percakapan sehari-hari orang sering menggunakan kata call yang diambil dari bahasa Inggris.
3. Karakter Tionghoa (Chinese Characters)
Karakter Tionghoa juga menunjukkan perbedaan besar di antara ketiga negara ini:
- China:
- Karakter Sederhana (Simplified Characters) adalah standar yang digunakan di China. Karakter ini diperkenalkan oleh pemerintah untuk mempermudah penulisan dan pembelajaran bahasa.
- Contoh: 学校 (xuéxiào) untuk “sekolah” (karakter sederhana).
- Taiwan:
- Taiwan menggunakan Karakter Tradisional yang lebih kompleks dan lebih banyak elemen dibandingkan dengan karakter sederhana.
- Contoh: 學校 (xuéxiào) untuk “sekolah” (karakter tradisional).
- Singapura:
- Singapura mengadopsi Karakter Sederhana (seperti di China), tetapi sering kali memiliki pengaruh dari bahasa lokal dalam bentuk penulisan atau pengucapan.
4. Tata Bahasa (Grammar)
Secara umum, tata bahasa Mandarin di ketiga negara ini tidak banyak berbeda. Namun, ada beberapa perbedaan kecil yang bisa ditemui:
- China:
- Di China, penggunaan kata sambung dan struktur kalimat lebih cenderung mengikuti pola yang lebih langsung dan mudah dimengerti.
- Penggunaan kata seperti “了” (le) untuk menunjukkan perubahan atau tindakan yang selesai sering kali lebih dipakai dalam percakapan sehari-hari.
- Taiwan:
- Di Taiwan, orang sering menggunakan beberapa kata dan frasa tambahan yang memberi kesan lebih halus atau sopan dalam komunikasi sehari-hari. Misalnya, penggunaan kata “呢” (ne) pada akhir kalimat untuk menunjukkan pertanyaan yang lebih lembut.
- Struktur kalimat bisa terdengar sedikit lebih formal.
- Singapura:
- Di Singapura, ada penggunaan kalimat yang dipengaruhi oleh bahasa Inggris, sehingga terkadang struktur kalimat terdengar lebih mirip dengan Bahasa Inggris. Ini juga dikenal sebagai Singlish, di mana penggunaan kata-kata Mandarin bercampur dengan elemen bahasa Inggris dan Melayu.
5. Budaya dan Konteks Penggunaan
- China: Bahasa Mandarin di China dipengaruhi oleh budaya modern yang sangat berkembang, dengan bahasa yang sering digunakan dalam bisnis, teknologi, dan industri.
- Taiwan: Di Taiwan, Mandarin sering digunakan dalam konteks yang lebih tradisional dan sopan. Banyak acara budaya dan seni di Taiwan menggunakan Mandarin dengan karakter tradisional.
- Singapura: Di Singapura, meskipun Mandarin digunakan secara luas, banyak orang juga berbicara dalam berbagai bahasa lain, seperti Melayu, Tamil, dan Inggris, yang mengarah pada campuran bahasa yang unik.
Kesimpulan
Meskipun ketiga negara ini menggunakan bahasa Mandarin, perbedaan dalam pengucapan, kosakata, karakter, dan budaya bahasa menciptakan nuansa yang berbeda dalam cara berkomunikasi. Baik di China, Taiwan, maupun Singapura, bahasa Mandarin tetap menjadi alat komunikasi utama, namun perbedaan ini memberi warna dan kekayaan tersendiri pada penggunaan bahasa tersebut.
Jika kamu ingin mempelajari bahasa Mandarin dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, Panda Education menawarkan kelas les Mandarin baik online maupun offline yang fleksibel dan mudah diakses. Dengan biaya mulai dari 49 ribu, kamu bisa belajar dari pengajar profesional yang akan membimbingmu menguasai bahasa Mandarin dengan baik.
Hubungi Shella melalui WhatsApp di 0895 3410 09972 untuk informasi lebih lanjut dan mulailah perjalanan belajar mandarinmu! 🐼✨