Visit China dengan Kebijakan Visa-Free Transit 240 Jam: Panduan Terbaru 2025 untuk Warga Negara Indonesia
Tahun 2025 membuka peluang baru bagi wisatawan Indonesia untuk mengunjungi China melalui kebijakan visa-free transit hingga 240 jam (setara dengan 10 hari penuh), yang berlaku sejak 12 Juni 2025. Kebijakan ini, diumumkan oleh National Immigration Administration (NIA) China, memperluas akses bagi warga 55 negara termasuk Indonesia, dengan tujuan memulihkan pariwisata pasca-pandemi dan memperkuat hubungan bilateral. Berbeda dari asumsi awal sebagai visa-free untuk liburan biasa, ini khusus untuk transit—artinya, Anda harus memiliki tiket lanjutan ke negara ketiga (bukan kembali ke Indonesia) untuk memanfaatkannya. Ini memungkinkan eksplorasi singkat di kota-kota seperti Beijing, Shanghai, atau Guangzhou tanpa mengurus visa turis (L-visa) yang memakan waktu 4-7 hari dan biaya sekitar Rp1,5-2 juta. Namun, untuk kunjungan non-transit, visa tetap diperlukan, kecuali di wilayah tertentu seperti Hainan. Berikut panduan lengkap, syarat, tips, dan destinasi, berdasarkan sumber resmi untuk akurasi.
Kebijakan Visa-Free Transit 240 Jam 2025: Apa yang Perlu Diketahui?
Kebijakan ini memperluas visa-free transit sebelumnya (72-144 jam) menjadi hingga 240 jam, berlaku hingga setidaknya akhir 2025 (dengan kemungkinan perpanjangan). Berlaku di 60+ port masuk di 24 provinsi, termasuk Beijing, Shanghai, Guangdong, Sichuan, dan Shandong, tapi terbatas pada kegiatan transit atau kunjungan singkat. Anda bisa masuk via bandara, pelabuhan laut, atau perbatasan darat internasional, tinggal hingga 10 hari (dihitung dari 00:00 hari berikutnya setelah masuk), dan keluar melalui port yang sama atau berbeda dalam wilayah yang diizinkan. Kebijakan ini tidak untuk kerja, studi, atau tinggal lama; kegiatan seperti itu memerlukan visa khusus.
Manfaat Utama:
- Hemat waktu dan biaya: Hindari proses visa di Kedutaan China di Jakarta, yang biasanya memerlukan janji temu dan dokumen lengkap.
- Fleksibel untuk transit: Cocok untuk liburan singkat, pertemuan bisnis, atau acara seperti Canton Fair, sambil melanjutkan perjalanan ke negara lain.
- Dorong pariwisata: China menargetkan peningkatan wisatawan asing, dengan promo tiket murah dari maskapai seperti Air China.
Untuk kunjungan tanpa transit, pertimbangkan opsi regional seperti Hainan, di mana WNI bisa tinggal hingga 30 hari tanpa visa untuk tujuan serupa. Kebijakan ini bersifat unilateral dari China, tanpa perjanjian mutual exemption dengan Indonesia.[image:0]
Syarat Visa-Free Transit 240 Jam untuk WNI
Syaratnya relatif sederhana, tapi ketat untuk memastikan tujuan transit:
- Paspor Valid: Berlaku minimal 3 bulan dari tanggal masuk, dengan halaman kosong.
- Tiket Lanjutan: Konfirmasi tiket ke negara ketiga (misalnya, ke Jepang atau Singapura) dalam 240 jam, dengan tanggal dan kursi tetap.
- Dokumen Pendukung: Disarankan bawa bukti akomodasi, itinerary, atau undangan (bukan wajib, tapi membantu di imigrasi).
- Tidak Masuk Daftar Hitam: Tanpa catatan kriminal, pelanggaran imigrasi dalam 5 tahun terakhir, atau pelanggaran registrasi akomodasi dalam 2 tahun.
Catatan Penting: Ini untuk transit saja—jangan overstay, atau hadapi denda hingga ¥500/hari (sekitar Rp1 juta) plus deportasi. Periksa update di situs Kedutaan China di Indonesia atau hotline NIA (+86-12367). Untuk Hainan visa-free: Paspor valid saja, tanpa transit, tapi terbatas di provinsi itu.
Tips Praktis untuk Kunjungan dengan Kebijakan Ini
Rencanakan itinerary dengan mempertimbangkan transit: Maksimalkan waktu di China sebelum melanjutkan ke destinasi berikutnya. Tiket pesawat Jakarta-Shanghai mulai Rp5-8 juta pulang-pergi via Garuda atau SIA, tapi pastikan ada segmen ke negara ketiga. Di China, gunakan WeChat Pay atau Alipay untuk pembayaran (hubungkan dengan kartu internasional). Untuk kesehatan dan keamanan, hindari area sensitif politik, ikuti protokol lokal, dan pertimbangkan asuransi perjalanan (disarankan minimal $30.000 USD untuk medis, meskipun bukan wajib).
Secara keseluruhan, kebijakan ini memudahkan akses ke China bagi WNI, tapi dengan fokus pada transit untuk menghindari kesalahpahaman. Ini mendukung pertumbuhan pariwisata, dengan China menyambut lebih banyak pengunjung ASEAN melalui inisiatif seperti ini.
Mengapa Belajar dengan Panda Mandarin Education?
Untuk menguasai bahasa Mandarin dan budaya Tionghoa, bimbingan ahli sangat penting. Panda Mandarin Education menawarkan les online dan offline di Jakarta, dengan pengajar native speaker dan dukungan untuk mendapatkan beasiswa ke 100+ universitas top Tiongkok!
Kami menawarkan:
- Kursus dan Sertifikasi Bahasa Mandarin HSK 1-6 + Mandarin Traditional
- Kursus Kelas Mandarin Conversation & Business
- Study Tour China Taiwan (Usia 13-30 Tahun)
- Beasiswa Kuliah up to 100% + Uang Saku
- Sekolah Bahasa China (Simplified + Traditional) Paket 1 Tahun Fasih Berbahasa Mandarin
Kami juga membantu:
- Pengurusan berkas
- Konsultasi jurusan
- Pengajuan visa pelajar
- GRATIS Jasa Pendaftaran Sertifikasi HSK / TOCFL
Dengan pengalaman mendampingi pelajar internasional, kami menjamin bimbingan terbaik untuk kesuksesan Anda.
📞 Hubungi Anna via WhatsApp di 0895 0827 5782 untuk info lebih lanjut.
Selamat mempersiapkan kuliah di China bersama Panda Mandarin Education! 🐼✨